FAJAR.CO.ID, JENEPONTO -- Hari pertama tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi selatan. Ratusan CPNS mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di ruang pola Kantor Bupati Jeneponto, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Selasa (11/2/2020).
Dalam pelaksanaan itu, terpantau peserta mendapat pengawasan ketat oleh para panitia. Bahkan terlihat personil dari Polres Jeneponto turut melakukan pengamanan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jeneponto, Syafruddin Nurdin mengatakan pelaksanaan tahapan penerimaan CPNS diamanahkan oleh pemerintah pusat dan provinsi untuk dilaksanakan di Kabupaten Jeneponto yang ditindaklanjuti oleh Bupati.
Tahapan pengumuman dan pendaftaran secara online mulai bulan November 2019. Terdapat pendaftar sebanyak 5.819 pelamar dari berbagai macam jurusan. Dan peserta yang lulus kelengkapan administrasi sebanyak 5.588.
“Dari 5.588 ini yang lolos administrasi tenaga guru sebanyak 3.729, tenaga kesehatan 998, dan tenaga tehnis 861. Jeneponto diberi kuota oleh pusat sebanyak 167 dengan rincian ada tenaga guru, ada tenaga kesehatan, kemudian tenaga tehnis,” kaya Syafruddin saat menggelar konferensi pers di Kantor Bupati Jeneponto.
Dia katakan, khusus untuk pendaftar disabilitas diberikan sebanyak 3 kuota. Namun tidak satupun yang mengisi untuk Jeneponto.
“Kusus disabilitas di Jeneponto, kesempatan kepada mereka yang disabilitas. Jadi masyarakat Indonesia yang mengalami cacat yang tadinya diberi kesempatan, itu tidak ada yang isi untuk Jeneponto. Padahal ada kuota sebanyak 3,” ucapnya.
Kata dia, ternyata tidak ada guru yang cacat, orang kesehatan yang cacat, tidak ada bidan yang cacat, tidak ada perawat yang cacat, tidak ada tim tehnis lainnya yang cacat itu tidak isi formasi.
“Nanti Jeneponto akan berkurang 167 ada 2 dokter spesialis yang tidak mengisi nanti kuotanya akan berkurang menjafi 165. Yang akan mengisi Formasi ini,”sebutnya.
Lanjut Syafruddin mengatakan, dalam pelaksanaan SKD, panitia pelaksana membagi sebanyak 5 sesi dalam lima hari pelaksanaan.
“Hari Selasa 5 sesi. Yang masuk 250 orang. Jadi setiap hari 1250. Itu hari Selasa, Rabu dan Kamis. Kemudian hari Jum’at hanya 4 sesi, berarti 1000. Kemudian hari Sabtu 4 sesi, total semuanya tercover kesiapan kita untuk 5.588 ini,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan ini, terdapat 2 orang yang tidak bisa melakukan tes SKD karena saat datang mereka tidak membawa kartu identitas yang harus dilengkapi. Selain itu sebanyak 10 peserta yang digugurkan lantaran terlambat hadir dalam pelaksanaan tes.
“Peraturan itu kita tegakkan, siapapun orangnya kalau tidak mebawa Kartu Identitas Penduduk (KTP) yang akan menjadi bahan panitia untuk mencocokkan identitasnya, itu tidak bisa masuk (Gugur). Jangankan itu pakainnya saja yang tidak berwarna putih hitam tidak bisa masuk,” tegas Syafruddin yang juga ketua panitia pelaksana CPNS Jeneponto. (rakyatsulsel)