Kemelut Malaysia Berefek ke Sulsel

  • Bagikan

Menurut informasi yang dihimpun, peletakan jabatan tersebut diduga berkaitan dengan pergolakan politik yang terjadi dalam koalisi Pakatan Harapan (PH) sejak musyawarah Majelis Presiden, pekan lalu.

Sementara pada Minggu malam, pimpinan partai politik Koalisi Pakatan Harapan pendukung Mahathir mengadakan pertemuan dengan partai oposisi Koalisi Barisan Nasional (BN) namun tidak ada pernyataan resmi setelah pertemuan tersebut.

Pertemuan dilakukan sehari setelah pertemuan Majelis Presiden Pakatan Harapan di Yayasan Kepemimpinan Perdana Putrajaya yang dipimpin Mahathir. Dalam pertemuan yang juga dihadiri Presiden PKR Anwar Ibrahim disepakati Mahathir akan menyerahkan jabatannya sebagai PM usai pertemuan APEC November 2020. Untuk tanggalnya, diserahkan ke Mahathir.

Pertemuan Sheraton dihadiri sejumlah menteri pro-Mahathir seperti Menteri Perekonomian Azmin Ali yang juga Wakil Ketua PKR. Sedangkan dari partai oposisi nampak Presiden UMNO Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, mantan Menteri Olahraga dari UMNO Khairy Djamaludin, Presiden PAS Datuk Seri Haji Awang, bekas Wakil Presiden UMNO, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein serta Wakil MCA Datuk Dr Mah Hang Soon dan Datuk Chong Sin Woon.

Pertemuan tersebut disebut-sebut untuk menggalang dukungan parlemen ke Mahathir agar kekal menjadi perdana menteri hingga akhir jabatan. Sebelumnya Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) juga mengadakan musyawarah khusus di sekretariat Menara Yayasan Selangor di Petaling Jaya.

Mahathir enggan memberi jawaban ketika perdana menteri berusia 94 tahun itu diserbu wartawan saat meninggalkan tempat tersebut. (fin)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan