Salah satu indikatornya yang berhasil dihimpun, berkat dari kerja-kerja dan keluarga besar H Abd Malik itu, mampu mendudukkan dua anaknya sekaligus di DPRD Maros melalui Partai Golkar.
Alhasil, spekulasi berkembang di tengah masyarakat, tujuh kursi dikontrol DPD II Golkar Maros sekarang ini, juga berkat andil besar dari H Abd Malik, seorang pengusaha dari Papua. Sahiruddin Malik adalah menantu dari H Abd Malik.
Orang dekat Sahiruddin Malik, Alimuddin, membenarkan semua itu. Ia berasumsi, Sahiruddin Malik adalah bakal calon bupati yang bisa mengancam kandidat lain.
"Iya, ada upaya seperti itu (menjegal) agar tidak maju," klaimnya, Rabu, 26 Februari.
Beragam cerita dibeberkan Alimuddin untuk menguatkan bahwa Sahiruddin Malik berusaha dijegal maju. "Kan sederhananya, orang yang dikhawatirkan pasti dibicarakan dan berusaha dijegal," sebutnya.
Bahkan, kata dia, pernah suatu ketika, di salah satu rumah makan di Kabupaten Maros, semua bakal calon bupati dan wakil bupati Maros pernah bertemu. Kecuali Sahiruddin Malik.
Salah satu yang menjadi pembicaraannya adalah, kekhawatiran jika klan H Abd Malik ada yang maju. "Berembus pembicaraan seperti itu. Tapi, kami yakini dapat Golkar dan maju di Pilkada," tutupnya. (taq)