FAJAR.CO.ID SUNGGUMINASA - Fatih Reski adalah seorang remaja putra. Menempuh ilmu agama di Pesantren Tahfidzul Qur'an Ar Rahman Karaengta, Kabupaten Gowa.
Remaja 14 tahun itu tewas karena tersengat listrik di pesantrennya tersebut. Namun beberapa saat sebelum tewas, Fatih ingin bermain ponsel di atas gedung pesantrennya.
Pesantren tersebut memang melarang para santrinya bermain ponsel. Namun Fatih mencoba melanggarnya. Agar tidak ketahuan, Fatih naik ke atas gedung pesantrennya lewat tangga belakang.
"Ustaznya memang melarang santrinya main ponsel. Agar tak ketahuan, Fatih naik lewat tangga besi di belakang dan naik sampai ke atas," kata salah satu anggota polisi, Aiptu Aizullah saat ditemui di lokasi.
Sesampainya di atas, lanjut Aizullah, korban sempat ingin mencas ponsel miliknya. Namun ada kabel telanjang yang menyentuh salah satu bagian tubuhnya.
"Kabel telanjang itu lengket di tangannya dan tersengat. Temannya juga sempat memegang, tapi terlepas dan selamat," jelasnya.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu, langsung menolong korban dan mengevakuasi lewat plafon atas.
"Plafon ini kami hancurkan untuk evakuasi korban," ujarnya.
Setelah dinyatakan meninggal, jenasah Fatih pun dibawa ke rumah duka, jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Peristiwa itu terjadi pada hari Senin, 2 Maret 2020 sekitar pukul 14.30 Wita. Jenasahnya kini telah dibersihkan dan telah dibungkus dengan kain sarung warna cokelat. (Mg06)