Kisah Ayana Jihye Moon, Mualaf Cantik Asal Korea Tertarik Islam karena Perang Irak

  • Bagikan

“Kerika saya berusia 8-9 tahun, perang meletus di Iraq dan pada waktu itu saya mulai belajar bagaimana menggunakan inetrnet. Tapi karena berhubungan (Korea) dekat dengan Amerika jadi banyak masyarakat Korea tahu tentang Amerika dan saya tidak merasa penasaran tentang Amerikan.” Cerita Ayana.

Ayana Bersama imam besar Masjid Istiqlal Pak Prof Dr. Nasarrudin Umar. Foto @xolovelyayana

“Tapi itulah waktu pertama mendengar tentang Iraq. Jadi ketertarikan saya adalah untuk mengetahui Iraq. Dan pada waktu itu, saya mendengar Islam adalah agam mereka (Iraq).” Imbuh wanita cantik itu.

Rasa penasarannya membuat Ayana harus menggali lebih jauh tentang Iraq dan Islam. “Dan saya lihat bahwa mereka memakai pakaian longgar, mereka menutup wajah, dan mereka menggunakan hijab seperti apa yang saya gunakan saat ini. Jadi itulah mengapa saya belajar jau tentang Islam dan Iraq.” Jelasnya.

Tahun-tahun terus berlalu, Ayana memutuskan untuk bergabung dengan Majelis Pemuda Muslim di Korea yang disingkat dengan WAMY, semanjak ia duduk du Bangku Sekolam Menengah Atas (SMA).

“Kalian bisa anggap WAMY sama hanya dengan perkumpulan Jeaat Gereka di Korea, dan ini perkemah selama 3 hari 2 malam yang dilakukan oleh Muslim Korea selama musim panas untuk belajar Islam dan Muslim.” Bebernya.

Dari Majelis itu, Ayana semakin tahu lebih dalam tentang Islam, hingga orang tua dan gurunya pun tahu, jika Ayana memiliki pengetahuan tentang Islam. Waktu tersebut berjalan, dirinya memutuskan untuk memeluk Islam. (fin)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan