Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan, Andi Parenrengi menyampaikan tentang pentingnya kegiatan penanaman pohon. Sebab, kata dia, kegiatan ini sebagai jawaban pengendalian hutan yang bisa meminimalisir bencana seperti banjir dan tanah longsor.
"Kita ini hanya disibukkan oleh dua hal saja, kalau musim hujan kita sibuk banjir dan tanah longsor. Sedangkan saat kemarau, kita sibuk karena air kering. Hal ini di sebabkan karena mengeksploitasi lingkungan kita tidak bijaksana," ujarnya.
"Untuk itu saya ingin mengajak semua pihak untuk dapat melestarikan budaya menanam ini, dan saya yakin hasil dari menanam ini pohon ini akan nyata dalam menanggulangi bencana banjir dan tanah longsor maupun kekeringan. Serta tercipta lingkungan yang sejuk, indah, nyaman dan damai sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambah Andi Parenrengi.
Pada kegiatan ini sekitar 2200 bibit jenis mahoni dan jabon yang di tanam pada lahan dengan luas 2 hektare dan 300 bibit pohon diserahkan kepada 8 desa yang ada di Kecamatan Tompobulu yakni desa Tompobulu, Pucak, Benteng Gajah, Toddo Limae, Bontomanai, Bonto Manurung, Bonto Matinggi dan Bonto Somba.
Kegiatan ini ikut diadiri oleh perguruan tinggi dan sekolah kehutanan, asosiasi dan mitra LHK, kesatuan pengelolaan hutan (KPH), Cabang Dinas Kehutanan (CDK), DPD KNPI Sulsel, WALHI, Klikhijau. (edo)