Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan ada tujuh dokter yang bertugas menangani COVID-19 di Indonesia meninggal dunia. Enam dokter di antaranya diduga terjangkit virus Corona. Satu dokter meninggal dunia bukan akibat virus tersebut.
“Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi COVID-19,” demikian dilansir dari akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia, Senin (23/3).
Lima dokter tersebut adalah dokter Hadio Ali, dokter Djoko Judodjoko, dokter Laurentius, dokter Adi Mirsaputra, dokter Ucok Martin dan dokter Bambang Sutrisna. Adapun dokter Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar COVID-19.
Terpisah, anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Christina Aryani mengapresiasi keikutsertaan TNI dalam upaya penanganan penyebaran pandemi COVID-19. Seperti diketahui, TNI telah mengirimkan 140 personel tim medisnya. Mereka terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, apoteker, asisten apoteker, perawat dan personel nonmedis untuk bertugas di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
“Pandemi COVID-19 sudah ditetapkan sebagai bencana nasional non-alam oleh pemerintah. Pelibatan TNI dalam konteks ini sudah tepat. TNI memiliki personel di bidang kesehatan dan dengan didukung cara kerja, semangat, dan disiplin militer. Kami percaya upaya TNI menangani wabah ini efektif dan efisien. TNI memiliki catatan positif dapat diandalkan mengatasi kondisi darurat,” ujar Christina di Jakarta, Senin (23/3). Dia berharap personel yang terlibat langsung dalam misi tersebut mendapat perhatian khusus dari pimpinan kesatuannya masing-masing. (fin)