“Saya sarankan untuk memprioritaskan dan sesegera mungkin mengisi penuh pos dana darurat. Dalam kondisi normal, umumnya dana darurat disiapkan untuk menutupi biaya hidup atau pengeluaran selama tiga hingga enam bulan,” kata Dimas.
Tapi saat ini kita berada dalam kondisi yang tidak normal. Seperti disampaikan di awal, tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir, dan apa dampaknya bagi keuangan keluarga ke depannya.
Jadi, pihaknya menyarankan, pertama, kurangi pengeluaran yang tidak perlu. Kedua, siapkan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda bersama keluarga selama 6 bulan hingga 1 tahun.
“Saya tahu ini terdengar sangat besar dan berat. Apalagi harus disiapkan dalam waktu singkat. Tapi perlu diingat, ini bukan kondisi normal. Jika memiliki dana darurat yang cukup, bisa lebih tenang dalam menghadapi segala ketidakpastian yang mungkin terjadi di depan,” katanya.
Dalam menyiapkan dana darurat, bisa memanfaatkan beberapa sumber daya. Pertama, maksimalkan dari penghasilan bulanan.
Tingkatkan persentase atau porsi dari pendapatan untuk mengisi dana darurat. Misalnya, jika sebelumnya menyisihkan 5-10 persen, kali ini sisihkan 30-40 persendari penghasilan untuk mengisi pos dana darurat.
Angka ini hanya perumpamaan ya. Sesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Untuk menambah porsi pos dana darurat, Anda bisa mengambil dari pos transportasi, pos gaya hidup (makan di luar, nonton bioskop, liburan, kumpul bareng teman), dan lain-lain.
Kedua, manfaatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan, diikuti hari raya Idul Fitri.