Masyarakat lanjut dia tidak perlu takut dan menutup-nutupi apabila mereka memang diduga tertular Covid-19.
Caranya simpel, masyarakat cukup menerangkan riwayat kontak, apakah pernah bepergian dari daerah zona merah dan lainnya.
"Jangan takut, tidak akan diapa-apain. Justru kalau tidak jujur, yang bahaya itu orang di sekitar kalian dan tenaga medis. Buat apa negara sudah mempersiapkan pertahanan bagus, kalau masyarakatnya masih tidak jujur," tegasnya.
Ketidakjujuran itu lanjut Tirta akan merusak sistem yang telah dibangun. Masyarakat tidak perlu takut, kalau memang dinyatakan OTG dan dalam kondisi sehat, mereka hanya akan dikarantina di rumah dan diawasi oleh tenaga medis.
"Rasah wedhi (nggak usah takut), ra bakal dikapak-kapakke (tidak akan diapa-apakan). Malah enak dikei vitamin karo panganan (malah enak dikasih vitamin dan makanan," tutup dokter yang juga pernah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 itu.
Berikan Bantuan
Dalam kesempatan itu, Dokter Tirta juga memberikan sejumlah bantuan kepada Pemprov Jateng. Bantuan di antaranya coverall Hazmat 1000 pcs, kacamata untuk medis 100 pcs, masker N95, masker kain, vitamin dan bantuan-bantuan lain.
"Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat membantu Jateng dalam menghadapi wabah Covid-19," kata Tirta.
Selain dari Dokter Tirta, dalam kesempatan itu Ganjar juga menerima bantuan dari pihak lainnya. Di antaranya bantuan dari SMK Cluwak Pati, PT Argo Manunggal dan PT Panca Jaya Setia.
"Alhamdulillah bantuan dari masayarakat terus mengalir. Ini membuktikan bahwa kita tidak sendiri. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meng-cover kebutuhan kesehatan bagi tenaga medis di Jateng, sehingga mereka bisa lebih tenang dan aman dalam melaksanakan tugasnya," kata Ganjar. (jpnn/fajar)