Tembakan Tegas di Tengah Pemberlakuan PSBB DKI Jakarta

  • Bagikan
Ilustrasi tembakan

“Kita juga akan bongkar apakah pelaku-pelaku ini residivis atau memang spesialis perampokan di tempat-tempat ini, masih kita dalami semua,” imbuh Yusri.

Polisi menaksir kerugian akibat aksi perampokan itu mencapai Rp150 juta. “Barang bukti diamankan barang hasil curian saat itu, total kerugian sekitar Rp150 juta,” tukasnya.

Ditambahkan Kapolsek Duren Sawit Kompol Agus Sumarno, para pelaku masuk ke minimarket dengan membobol pintu.

“Mereka masuk ke dalam toko menggunakan gunting kapal dan merusak engsel pintu toko,” katanya.

Tindakan tegas di tengah wabah memang perlu dilakukan. Namun, menurut pengamat kepolisian Bambang Rukminto, tindakan itu harus sesuai prosedur.

“Tindakan tegas aparat kepolisian harus tetap terukur. Artinya harus tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dan taat SOP. Jangan sampai tindakan tegas tersebut salah sasaran,” katanya dihubungi FIN, Kamis (16/4).

Bambang menambahkan, sebagian kejahatan yang terjadi belakangan ini merupakan akibat kondisi ekonomi di tengah wabah virus corona.

“Jangan sampai pelaku kejahatan akibat dampak ekonomi ditindak tegas, tetapi pelaku kriminal yang residivis malah dibiarkan,” tukasnya.

Terkait peningkatan angka kejahatan di tengah wabah virus corona, pakar Kriminolog Universitas Indonesia Josias Simon mengatakan, hal itu lantaran faktor situasional.

“Misalnya, ada kondisi dan kesempatannya tinggi, kemudian pelaku juga sudah mempersiapkan, mudah terjadi. Ada beberapa yang sifatnya masih situasional, lokasi sepi, di malam hari, nah itu dimungkinkan memang menjadi sasaran,” terangnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan