UMKM Gadde Ta Berdayakan Warga di Tengah Lesunya Ekonomi

  • Bagikan
16 April. Pembuatan masker dilakukan untuk menutupi gaji karyawan dan tagihan listrik. Selama masa pandemi pembuatan celan jins dihentikan sementara waktu. TAWAKKAL/FAJAR

"Kami juga tetap pantau kesehatan teman-teman yang bekerja membuat masker ini," ucapnya.

Sejauh ini mereka sudah mendistribusikan 7.000 masker pesanan sejak Jumat, 10 April lalu. Beberapa instansi, rumah sakit dan komunitas banyak yang memesan untuk dibagikan.

Ana terharu, setiap pagi pukul 10.00 hingga sore, sekret ramai. Apalagi ia terus berupaya bisa mendapat orderan produksi masker.

"Cuma ini yang bisa kami lakukan, memberikan jasa pembuatan untuk membantu orang yang butuh kepiawaian kita," ucapnya.

Salah seorang yang diberdayakan membantu produksi masker adalah Sidar. Sebelum wabah korona, kesehariannya ia jualan kue. Namun saat ini mengalami penurunan omzet dari penjualannya.

Dengan hadirnya Gadde Ta, Dia mengaku sangat terbantu. Pagi hari ia jualan kue, siangnya bekerja membuat masker kain.

"Walaupun saya tidak bisa menjahit, saya tetap dilibatkan dalam produksi masker ini sebagai juru gunting, Alhamdulillah," tambahnya.

Tak hanya Sidar. Rekannya yang juga salah seorang anggota Gadde Ta, Ani, mengaku senang bisa dilibatkan dalam pembuatan masker. Ibu rumah tangga ini sempat mengeluhkan pemasukan suaminya yang sehari-hari berprofesi sebagai ojek online sepi.

"Terima kasih kepada Rumah Zakat dan Gadde Ta yang telah memberikan kerjaan menjahit masker ini. Saya bisa menutupi kebutuhan dapur," tuturnya.

Ke depan, setelah produksi masker ini, mereka akan mencari lagi usaha yang akan mereka jalankan. Baik usaha makanan maupun keperluan lainnya yang kini sangat dibutuhkan warga. (*/rif)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan