Imam Nursalim Ungkap Novel Baswedan Teriak Kencang dan Merintih Kesakitan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Nursalim, seorang imam salat di Masjid Al Ihsan dekat dengan kediaman Novel Baswedan menyatakan, penyidik senior KPK keluar masjid lebih awal usai melaksanakan salat subuh berjemaah. Menurutnya, saat itu Novel beralasan ingin mengantarkan anaknya sekolah.

Tidak lama setelah Novel meninggalkan masjid, kata Nursalim, terdengar suara teriakan sangat kencang. Hal ini menyebabkan para jemaah berhamburan untuk mendatangi suara teriakan itu.

“Saya pagi itu jadi imam salat subuh di Masjid Al Ihsan, Jalan Deposito. Sebelum baca doa, abis salat subuh ada bacaan atau wirid, sebelum itu semua jamaah mendengar ada teriakan sangat kencang sekali,” kata Nursalim saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (6/5).

“Setelah berhenti, makin kencang teriakan. Lalu, jamaah keluar,” sambungnya.

Nursalim menyebut, teriakan itu berasal dari samping masjid. Dia mengaku memang tidak melihat langsung saat kejadian. Namun, dia mengetahui langsung dari saksi yang membantu bahwa Novel teriak kesakitan.

“Saya nggak melihat, saya tahu dari saksi yang bantu pak Novel Baswedam. Dia merintih kesakitan, kadang-kadang membaca tasbih kayak Allahu akbar,” ujar Nursalim.

Dia menyebut, saat itu yang membantu Novel yakni Ramli, yang juga merupakan tetang dari Novel. Usai disiram air keras, Novel dibawa ke toilet masjid untuk disiram, karena tak tahan perihnya air keras tersebut. “Saya melihat pak Novel Baswedan mengguyur kepalanya dari air keran,” beber Nursalim.

Tak lama kemudian, jamaah masjid yakni Ustad Hasan dan Yasri Yudha menyediakan mobil untuk membawa Novel ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Dia menyebut, mata kiri Novel saat itu terlihat mengalami memar. “Matanya memar bagian kiri mata. Setelah itu langsung dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan