FAJAR.CO.ID,JATIM-- Penyidik Polda Jatim menemukan fakta baru dalam kasus pembobolan kartu ATM. Sebelum beraksi, ketiga tersangka yang menjadi anak buah bos besar ditraining khusus tentang tahapan-tahapannya.
Hal tersebut terungkap dalam pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka DM, RY, dan PS di Mapolda Jatim. Menurut AKBP Catur Cahyono Wibowo selaku kasubdit V Cyber Crime Polda Jatim, ketiga tersangka mendapatkan tahapan pembelajaran dengan materi yang sama. ”Dalam penyidikan lanjutan, mereka menerangkan hal demikian,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Catur, sang bos tidak pernah bertemu secara tatap muka. Mereka diajari melalui beberapa kiriman video. Kiriman tersebut, lanjut Catur, merupakan basic dari cara-cara menjadi skimmer dan eksekusi untuk meraup untung dari kartu debet milik korban.
Versi RY, lanjut Catur, durasi pembelajaran itu selama 15 hari. Kemudian praktik untuk sekadar memasang dan mencopot. Menurut mereka, dalam eksekusi tersebut, mereka wajib menutup wajah dengan masker ataupun topi. Tujuannya, mengelabui CCTV. Apalagi, dalam mesin anjungan yang letaknya jauh dari pengamanan, CCTV jarang diambil para petugas perbankan. ”Selama 15 hari mereka dididik. Sang bos juga tak pernah memperlihatkan wajahnya. Tapi, dia selalu menepati janji dengan mengirimkan benda-benda kebutuhan skimmer,” ucapnya.
Catur mengungkapkan, saat ini tim penyidik berusaha mengejar si bos melalui jejak TI. Namun, tampaknya bos tersebut sering berganti-ganti. Barang-barang yang didapatkan itu pun dibeli bos dari pasar gelap. ”Bos bukan orang yang biasa. Dia sudah ahli. Kami curiga bos ini adalah orang asing,” ucapnya.