Mobil Dinas Bupati Dilempar Orang Tak Dikenal

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,BALI-- Mobil Dinas (Mobdin) milik Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dilempar orang tak dikenal.

Akibat insiden ini, mobdin merek Toyota Alphard dengan Nopol DK 953 F milik orang nomor satu di lingkungan Pemkab Badung ini mengalami pecah di bagian kaca belakang.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Jumat (8/5), kasus pelemparan mobdin milik bupati ini terjadi saat mobdin yang dikemudikan sopir pribadi bupati melintas di kawasan Banjar Anggungan, Mengwi, Badung, sekitar dua minggu lalu.

“Kejadiannya sore sekitar pukul 15.00. Kasus pelemparan pertama kali diketahui oleh sopir bupati,”jelas sumber polisi.

Bahkan meski kaca belakang dilempar, imbuh sumber, mobdin tidak berhenti dan terus melaju.

“Baru setelah sampai di rumah dinas dicek, dan ternyata memang kaca belakang mobil Alphard pecah. Tapi bupati tidak mempermasalahkan dan sudah langsung meminta sopir membeli kaca yang pecah,”imbuh sumber.

Terkait kasus pelemparan mobdin Bupati Badung, Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi membenarkan.

“Ya benar, kejadiannya dua minggu lalu. Tetapi kasus ini tidak dilaporkan Pak Bupati (Nyoman Giri Prasta). Beliau menganggap ini sebagai musibah ,”terang Roby.

Lebih lanjut, meski secara resmi kasus ini tidak dilaporkan, namun kata kapolres Badung, pihaknya tetap memerintahkan jajarannya untuk melakukan menyelidiki dan memburu pelaku pelemparan mobdin bupati.

Bahkan tak butuh lama, usai melakukan penyelidikan dan olah TKP, polisi langsung membekuk dan mengamankan terduga pelaku.

Sayangnya, usai diamakan dan diintrograsi, polisi tidak menahan pelaku dan melepaskan kembali

“Sempat diamankan namun tidak kami tahan. Kami berikan pembinaan hukum persuasif. Bahkan ia sudah meminta maaf,” ungkapnya.

Sementara itu, masih terkait insiden pelemparan mobdin bupati, Roby menjelaskan jika insiden pelemparan terjadi ketika mobil Bupati Badung dengan pengawalan melintas di wilayah tersebut.

Saat mobil melintas dengan pengawalan, pelaku merasa terganggu dan secara spontan melakukan pelemparan.

Akibat pelemparan itu mobil mengalami sedikit kerusakan dengan kaca bagian belakang pecah.

“Sekali lagi kami tidak melanjutkan ke proses hukum walaupun pelaku melempar mobil dinas pejabat negara. Sebab, Bupati Badung tidak mempermasalahkan peristiwa tersebut.

Pelaku juga bukan kelompok orang dan hanya spontanitas sehingga kami hanya berikan tindakan persuasif. Berbeda jika itu kelompok preman, narkoba, kami tidak tolerir,” pungkasnya

(rb/dre/pra/JPR)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan