Moda Transfortasi Mulai Beroperasi

  • Bagikan

Setengah Hati

Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Selsel Didi L Manaba menilai pemberian izin maskapai untuk kembali beroperasi tidak memengaruhi pariwisata apa pun. Pemerintah dinilai setengah hati.

Menurutnya, aturan ini dipenuhi dengan persyaratan yang sulit dipenuhi. Seharusnya, jika memang ditutup, ya ditutup. Jangan ada pengecualian. "Sebab Indonesia kita ini adalah negara kepulauan yang sangat tergantung pada transportasi udara," katanya.

Sehingga, bisa jadi akan ada oknum yang bisa memanfaatkan untuk mudik dengan pelbagai cara. Seperti alasan bisnis dengan modal izin yang dibuat-buat. Bisa juga muncul rasa cemburu dari masyarakat karena ada yang dapat izin dan tidak.
"Orang itu kan bisa menetapkan. Jangan sampai ada manfaatkan," katanya.

Sehingga menurutnya, seharusnya pemerintah konsiseten menutup. Supaya wabah cepat berlalu dan dibuka umum kembali. "Jika begini hanya memperlambat," katanya.

Emiten Maskapai

Diizinkannya maskapai untuk kembali beroperasi membuat nilai sahamnya kembali mengudara. Sebetulnya, selama sepekan ini kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lumayan fluktuatif. Endingnya pada sesi penutupan perdagangan hari ini, tercatat turun 11,36 poin atau 0,25 persen.

Terdata dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 181 menghijau, 210 memerah dan 156 lainnya berjalan stagnan. Yang menarik, emiten PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melenting 19,42 persen.

Efek pembatasan sosial membuat pemerintah sejak 24 April lalu menghentikan sejenak beroperasinya moda transportasi udara. Termasuk maskapai nasional Garuda Indonesia. Namun, larangan tersebut kini telah dicabut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan