FAJAR.CO.ID,SIDOARJO--Aparat gabungan Polri, TNI, dan satpol PP semakin gencar merazia warga yang keluyuran tidak jelas saat jam malam. Sabtu malam (9/5), 291 warga diangkut ke Mapolresta Sidoarjo. Tiga dinyatakan positif setelah menjalani rapid test.
Polisi, tentara, dan pol PP bergerak pukul 21.30. Tim gabungan menyasar seluruh kecamatan. Mengapa? Saat ini, hampir seluruh wilayah di Kota Delta berstatus zona merah. Jumlah warga yang terpapar Covid-19 terus bertambah.
Di Tebel, Gedangan, M. Syahrony diciduk petugas. Dia asyik cangkruk bersama teman-temannya. Namun, setelah dia terjaring razia, ada saja alasan yang diutarakan. ’’Saya tadi beli masker dan respirator,’’ ucapnya. Syahrony tak bisa lagi berkelit ketika ditanya tempat tinggalnya. Dia mengakui keluyuran. ’’Saya tinggal di Betro, Sedati,’’ tuturnya.
Abdullah Mubarok lain lagi. Warga Desa Barengkrajan, Krian, itu pasrah saat dijaring petugas. Terlebih, dia tidak mengenakan masker. ’’Lupa, masker tertinggal di rumah,’’ kilah pemuda 15 tahun tersebut. Ada 13 orang dari Krian yang menyita perhatian petugas. Mereka diamankan saat ngopi di warkop. Kelompok itu sudah menyusun strategi untuk mengelabui razia.
Sebelum petugas tiba, lampu warkop cepat-cepat dipadamkan. Sepintas, dari depan, tempat cangkruk itu tutup. Tak ada kegiatan. Namun, polisi curiga. Sebab, ada lebih dari lima motor yang parkir berderet.
Pintu warkop dibuka. Dugaan petugas benar. Di dalamnya, ada 12 orang yang tengah asyik ngobrol bersama satu penjaga warkop. Ketika digelandang, penjaga warkop itu mengamuk.