FAJAR.CO.ID-- Pertanyaan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir masih belum terjawab. Seorang peneliti asal Amerika Serikat bahkan membuat prediksi yang mengerikan.
Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di Universitas Minnesota, Michael Osterholm, membuat prediksi dalam sebuah wawancara pada awal pekan ini. Dia mengatakan bahwa virus itu akan terus menyebar sampai dua pertiga populasi dunia terinfeksi seperti dilansir dari Science Times, Jumat (15/5).
Dia memperingatkan bahwa gelombang kedua pada musim gugur bisa lebih mematikan daripada gelombang pertama, dan orang-orang harus menghadapi kenyataan bahwa virus itu tidak akan hilang dengan mudah.
Seluruh dunia perlu hidup dengan kenyataan bahwa virus akan tetap ada untuk waktu yang lama. Dan dengan vaksin yang kemungkinan lebih dari setahun lagi, virus akan tetap menyebar sampai dunia mencapai kekebalan kawanan (herd immunity) atau sekitar 60-70 persen dari populasi dunia terinfeksi.
Menurut Osterholm, Coronavirus akan terus menyebar sampai mempengaruhi semua orang. Dan tidak akan melambat hingga 60-70 persen dari populasi dunia terinfeksi. Kekebalan kawanan hanya akan tercapai ketika populasi yang cukup memiliki kekebalan untuk memotong kemampuan virus untuk menginfeksi pembawa baru.
Kekebalan pasca infeksi terhadap Covid-19 masih belum dipahami dengan baik. Akan tetapi orang yang pulih dari virus terkait sebelumnya seperti SARS dan MERS biasanya kebal selama bertahun-tahun.
Lebih lanjut, Osterholm mengatakan jika kasus mulai menurun selama musim panas, virus itu bersifat musiman, seperti halnya influenza. Tapi kasus-kasus tersebut dapat melonjak lagi pada musim gugur.