Perkuat Early Warning System, Upaya Kementan Antisipasi Ketersediaan Bawang Merah

  • Bagikan
Foto: IST

“Kami harapkan dengan terpantau dan terkawalnya lokasi ini maka 75%- 80% luas tanam dan produksi bawang merah nasional aman.   Data ini kami kawal dengan ketat dan dilaporkan oleh Direktorat Perlindungan Hortikultura secara periodik per 2 minggu,” ujar Prihasto melalui keterangan tertulisnya.

Dijelaskan Prihasto, Data OPT tersebut meliputi Luas Tambah Serangan (LTS), Luas Keadaan Serangan (LKS), dan Luas Pengendalian (LP) OPT.  Pantauan ini  dilaporkan secara rutin sebelum tanggal 5 dan tanggal 20 bulan berjalan oleh Koordinator POPT Kabupaten (Kortikab), dan selanjutnya dilaporkan ke sekretariat Satgas POPT Kementerian Pertanian. Saat ini OPT yang dominan pada tanaman bawang merah yaitu Ulat Bawang dan Trotol, namun masih terkendali.

Senada, Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf menjelaskan bahwa dalam mengawal lokasi EWS Bawang Merah tersebut, pihaknya secara intensif berkoordinasi dengan kepala UPTD BPTPH Provinsi dan Kortikab POPT di Kabupaten/Kota sentra.

Caranya dengan melakukan langkah konkrit di lapangan yaitu mendorong penerapan budidaya tanaman sehat, penggunaan perangkap likat kuning, perangkap feromon seks, lampu perangkap, Shading Net serta pengendalian dengan menggunakan Agens Hayati (Trichoderma SPP). “Misalnya untuk penyakit tular tanah seperti layu fusarium,” tambahnya.

Yanti menambahkan, disamping  itu, Kementan terus mendorong sosialisasi dan penerapan pengendalian OPT sesuai dengan sistim Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pembinaan dan pendampingan pengendalian OPT. “Baik oleh pusat (Direktorat Perlindungan Hortikultura) maupun daerah (Dinas Pertanian dan UPTD BPTPH Provinsi),” pungkasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan