"Perkiraan ketersediaan 11 bahan pangan pokok sampai dengan bulan juni 2020 tercukupi, walaupun beberapa komoditas masih impor seperti bawang putih, gula dan daging sapi. Khusus untuk ketersediaan beras, sampai dengan juni diperkirakan masih tersedia 6.841.525 ton, hal ini ditopang oleh panen raya padi pada bulan Mei 2020 yang masih berlangsung," sambung Syahrul.
Pasca Pandemi Covid-19, Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan RI juga berkomitmen untuk tetap menjaga ketersediaan pangan masyarakat Indonesia. Di perkiraan sampai dengan Februari 2021, stok 11 bahan pangan Indonesia masih aman, khusus untuk beras sampai dengan Februari 2021 diperkirakan surplus mencapai 286.387 ton.
Guna mengamankan ketersediaan pangan Pasca Pandemi, Kementerian Pertanian telah mengeluarkan kebijakan dalam bentuk program percepatan tanam padi 5.6 juta hektar pada musim tanam II (MT II) dengan simulasi target produksi beras optimis sebesar 15.0 juta ton dan target pesimis 13.2 juta ton.
Selain melakukan gerakan percepatan tanam, Kementerian Pertanian juga mengusulkan program Optimalisasi lahan rawa di Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan. Melalui percepatan tanam dan optimalisasi lahan rawa, perkiraan produksi beras sampai dengan Februari 2021 aman.
Acara Webinar yang berlangsung selama hampir tiga jam ini selanjutnya mendengarkan tanya jawab bersama peserta, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, pemerintah, organisasi profesi, organisasi sosial, dan masyarakat umum.(rls/fajar)