Orang tua Sapari hanya berprofesi sebagai bilal (marbot) di salah satu Mesjid di Desa Muhajirin yang tunjangannya tidak mampu untuk membawa anaknya berobat ke rumah sakit atau praktek dokter spesialis.
Saat ini kata Patiharani, setiap harinya kondisi tumor di leher anaknya terus membesar. Untuk itu ia berharap bantuan dari siapapun untuk membantu anaknya itu.
Sapari sendiri menderita penyakit tumor ganas ini sudah berlangsung selama kurang lebih setahun. Ia menyebut bahwa awal nya itu ada benjolan kecil di lehernya. (shd/fajar)