Ari juga menyoroti kinerja kementerian tenaga kerja, yang dinilainya tidak punya contigensi plan ketika terjadi ledakan gelombang PHK.
"Alih-alih mencari alternatif pekerjaan, malah di awal selalu menggembargemborkan pelatihan online yang menurut saya sangat tidak tepat. Buruh yang di-PHK itu butuh makan dan bekerja lagi, bukan malah butuh pelatihan online," pungkas Ari. (jpnn/fajar)