FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah video unggahannya viral di media sosial, Dedy, pria yang mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya akhirnya berdamai dengan pihak rumah sakit.
Dedy Hermawan, sang pengunggah video telah menghapus postingannya dan telah membuat video klarifikasi sekaligus meminta maaf kepada pihak rumah sakit.
Dia meminta maaf kepada manajemen RSUD Daya serta Pemerintah Kota Makassar dan kedua pihak sepakat berdamai sehingga tidak ada yang dirugikan.
Di dalam video tersebut, Dedy yang mengenakan jaket berwarna hijau meminta maaf atas video yang ia unggah pagi tadi.
"Yang saya unggah tadi pagi yang bentuk kekesalan saya sehingga saya upload yang mengatasnamakan RS Daya. Alhamdulillah terkait video miskomunikasi, kami sudah diskusi terhadap pejabat RSUD Daya kami meminta maaf karena sama-sama saling memaafkan atas kejadian yang saya upload di FB jadi itu cuma keliru, kesalahpahaman," ujarnya.
Kepada seluruh warga Daya dan pengguna medsos termasuk Pemkot Makassar dia mengumumkan sudah damai. "Tidak ada kekeliruan dan kekecewaan terima kasih kepada Dirut RS Daya, Pemkot Makassar, dan seluruh manajemen atas kekhilafan saya," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas RSUD Daya Makassar, Wisnu Maulana, membenarkan bahwa kedua pihak telah sepakat berdamai.
Wisnu mengatakan, pihak pasien dan keluarga mengaku terjadi kesalahpahaman dengan pihak pelayanan RSUD Daya.
"Jadi ceritanya yang bersangkutan sudah ke RS kembali dan meminta maaf atas postingan tersebut jadi yang bersangkutan sudah minta maaf karena telah mengunggah video terkait layanan jadi ada miskomunikasi terhadap dia dengan layanan," kata Wisnu, Sabtu (30/5/2020).
Video berdurasi 12 menit 35 detik itu beredar di jagat media sosial, namun lelaki tersebut sudah menghapus dan meminta maaf.
"Dia sudah hapus postingannya kemudian dia bikin video baru tentang permohonan maaf akibat dari postingan sebelumnya. Dia sudah mengaku sudah salah memposting itu," sambungnya.
"Sudah clear. Dia miskomunikasi terhadap layanan RS. Dia mengunggah kemudian tadi sore datang ke RS dan melakukan permintaan maaf," tambahnya.
Wisnu menambahkan pelayanan yang diberikan kepada pihak pasien keluarga telah sesuai protap yang berlaku di RSUD Daya.
Namun, pihak keluarga merasa tidak dilayani dengan baik. Sehingga ia mengunggah video tersebut.
Sebelumnya, video Dedy mengamuk di sebuah ruangan rumah sakit dan melontarkan kekesalannya kepada manajemen RSUD Daya beberapa jam yang lalu melalui media sosial.
Dalam video itu tampak mereka sedang marah-marah dan melontarkan cacian kepada manajemen rumah sakit.
"Saya warga Daya, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya. Saya di sini mengadu masalah pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Daya. Jadi saya sampaikan di RS Daya, bahaya kalau orang meninggal di RS Daya, kalau hari Sabtu atau Minggu tidak dilayani," ujar pria tersebut.
Dedy mengatakan, pasien yang meninggal dunia tidak mendapatkan keterangan rekam jejak medis setelah di rawat di RS setempat. Padahal, jenazah butuh administrasi itu untuk dikirim menggunakan pesawat ke luar daerah. (ikbal/fajar)