"Kalau anda baca sejarah jatuh bangunnya negara atau imperium itu ada polanya, punya durasi waktu atau siklus dan itu dipercaya oleh para ahli sejarah," kata Anis Matta.
Lalu dimanakah posisi dunia saat ini dalam siklus seperti yang dilansir Anis Matta. Dalam skala Indonesia ia menyebut siklus perubahan 20 dan 30 tahunan sejak 1908, 1928, 1945, seterusnya tahun 1998 dan saat ini masa 20 tahun terakhir sejak reformasi. Anis Matta mengingatkan teori siklus yang berkembang di abad 19 sampai 20, menyimpulkan siklus perubahan global terjadi setiap hitungan 100 sampai 120 tahunan.
"Dan ini sudah disadari oleh negara yang menyatakan dirinya sebagai superpower, jika melihat usia negaranya sejak bangkit. Kita sedang manjalani transisi panjang yaitu transisi generasi baru, tehnologi baru, model ekonomi baru, aliansi global baru yang datang bersamaan sekaligus," jelas Anis Matta.
Harapan akan munculnya kepemimpinan global baru dan tatanan dunia baru menjadi bagian dari siklus musim perubahan yang akan dihadapi kehidupan manusia.
"Selalu ada harapan, ini adalah musim dingin dan setelah ini kita memasuki musim semi," tutup Anis Matta. (nur/fajar)