“Masyarakat akan menilai penegakkan hukum apakah adil berlaku. Semua laporan mestinya ditindak lanjuti. Tentu setelah tenggat waktunya ya. Masih diusahakan itikad baik mufakat semoga,” lanjut Mardani.
Sementara itu, usai mengunggah pernyataan kontroversial tersebut. Ade Armando menyampaikan permintaan maaf kepada PP Muhammdiyah melalui akun Facebook, Senin (1/6/2020) malam.
Dalam klarifikasinya, Ade menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tak menuduh Mahutama dan KJI berinisiatif menggulingkan Presiden.
Ade menyatakan, ia hanya menyatakan bahwa isu pemakzulan presiden digulirkan Muhammadiyah. Hal itu mengingat Mahutama menggunakan kata ‘Muhammadiyah’ dalam nama resminya.
“Tapi kembali saya tekankan, saya tidak menuduh Mahutama berinisiatif menggulingkan Presiden. Yang dilakukan Mahutama adalah menggulirkan isu pemakzulan Presiden. Dua hal tersebut jelas berbeda,” pungkasnya. (msn/fajar)