Beratnya Tanggung Jawab Guru di Tengah Pandemi Covid-19

  • Bagikan

Tambahan lainnya, tentu saja adalah guru yang sekaligus wali kelas. Selain wajib menjalankan tanggung jawab di atas, mereka mengontrol nilai yang dikirimkan guru bidang studi di e-Rapor sekolah setelah proses ujian siswa/anak didik. Termasuk harus setiap saat berkoordinasi dengan orang tua dari anak walinya.

Pertanyaannya, apakah semua guru bisa cepat beradaptasi dengan situasi pandemi ini? Bisa menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab secara cepat dan tepat waktu dengan beban berlipat?. Jawabannya, tidak semuanya.

Tidak semuanya, karena saya mengambil patokan dari istri yang sejak 2009 tercatat sebagai guru SMP. Ia tergolong mampu menyusun dan mengisi format laporan, perencanaan melalui laptop/komputer. Juga tak kaku dalam menerapkan proses-belajar secara online. Wilayah tugasnya pun di perkotaan yang akses informasi dan fasilitas teknologinya lebih terjangkau dibanding di wilayah terpencil.

Tapi, ia masih kadang kewalahan dan pusing. Padahal dari pagi hingga malam, ia sudah berusaha menyelesaikan dan menjalankan tanggung jawab itu. Terlepas dari kekurangan yang dimilikinya.

Nah, bisa dibayangkan, bagaimana dengan tenaga pendidik yang tergolong kaku atau kurang melek dengan fasilitas teknologi. Pasti jauh lebih pusing dan ribet lagi menjalankan tanggung jawab dari rumahnya.

Maklum, tidak semua guru melek teknologi. Masih banyak yang terbiasa dengan pola belajar-mengajar yang lama. Secara konvensional. Manual. Masih ada yang belum terlalu mahir menyusun laporan melalui laptop, tab atau di komputer, serta perangkat lainnya. Masih tidak sedikit, justru siswanya jauh lebih lincah mengoperasikan fasilitas teknologi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan