Gelar Rapid Test Massal, Unhas Jadi Percontohan Pencegahan Covid-19

  • Bagikan

Untuk keperluan test massal ini, Unhas meminta sebanyak 1.870 alat Rapid Test kepada Dinas Kesehatan. Namun dalam kenyataannya, antusiasme pegawai Unhas sangat tinggi. Siang hari ini (Rabu, 17/6) test masih berlangsung, namun diperkirakan jumlah alat Rapid Test tidak mencukupi.

Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. H. Nasaruddin Salam, MT, menjelaskan bahwa seluruh pegawai diminta untuk melakukan Rapid Test. Pada awalnya, banyak yang khawatir dan tidak mau, karena terpengaruh dengan isu-isu dan berita yang beredar di masyarakat.

“Namun berkat pendekatan yang kami lakukan, antusiasme justru meningkat. Tadi saya mendapat laporan bahwa ada kemungkinan jumlah alat Rapid Test ini tidak mencukupi. Nanti kita akan lihat bagaimana mengatasinya, apakah diadakan lagi tambahan atau bagaimana. Yang penting, pegawai Unhas ini memberi contoh kepada masyarakat, jangan takut dan jangan menolak Rapid Test,” kata Prof. Nasaruddin.

Rapid Test massal di Unhas berlangsung pada 6 titik, yaitu di Rektorat Unhas, Fakultas Teknik di Gowa, Rumah Sakit Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Pegawai pada fakultas lain mengikuti Rapid Test pada fakultas terdekat. Misalnya, lokasi test di Fakultas Hukum itu diikuti oleh pegawai dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Dari hasil pelaksanaan test massal sampai saat ini, ditemukan sebanyak 17 orang yang reaktif. Prof. dr. Budu, Sp.M(K), M.Med.Ed., Ph.D menjelaskan sesuai protokol kepada mereka yang reaktif perlu ada tindakan pencegahan penyebaran. Dirinya segera berkoordinasi dengan pimpinan Unhas untuk langkah selanjutnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan