FAJAR.CO.ID, MASAMBA -- Banjir melanda emat Kecamatan dan 16 desa di Luwu Utara, Sabtu, 20 Juni 2020. Banjir telah merendam 2.503 unit rumah penduduk.
Kepala BPBD Luwu Utara, Muslim Muchtar mengatakan, penggundulan hutan di pegunungan menimbulkan banjir. ''Hutan di pengunungan beralih menjadi kebun,'' kata Muslim, Sabtu, 20 Juni. Debit air hujan tidak lagi terserap ke tanah. Tetapi langsung masuk ke sungai. Karena debit airnya sangat tinggi, sehingga tidak tertampung di sungai. Lalu meluap ke permukiman.
Hasil assessment Tim Reaksi Cepat BPBD di lokasi banjir menyebutkan, kondisi beberapa desa yang banjir telah menggenangi beberapa lahan persawahan, perkebunan, dan tambak. Banjir ini juga menggenangi beberapa prasarana dan sarana layanan publik dan sarana ibadah bahkan permukimana warga.
Kecamatan Malangke, Desa Malangke yang tergenang mencapai 367 KK, Desa Girikusuma capai 50 KK, Desa Putemata capai 326 KK, Desa Tingkara capai 16 KK, Desa Pettalandung capai 43 KK, Desa Tolada capai 300 KK. Dua desa lainnya yakni Desa Ladongi, dan Desa Benteng belum didata. Untuk Kecamatam Malangke Barat, terutama Desa Wara sebanyak 333 KK, Desa Limbong Wara 105 KK, Desa Cenning 245 KK.
Sementara di Kecamatan Baebunta, ada Desa Mario sebanyak 20 KK. Kecamatan Baebunta Selatan diantarnya, Desa Lembang-Lembang sebanyak 334 KK, Desa Beringin Jaya sebayak 332 KK, dan Desa Sumpira sebanyak 18 KK, serta Desa Lawewe sebanyak 14 KK.
Sebelumnya, banjir juga melanda empat kecamatan di Luwu dan merendam 983 rumah.