Terkait identitas terduga teroris, Ketua RT 04 Asril yang didatangi wartawan ketika pihak kepolisian sudah meninggalkan lokasi, juga mengaku tidak tahu. Asri yang terlihat sedikit takut ditanyai wartawan hanya mengaku pernah berkomunikasi dengan salah seorang di antara mereka saat malam Ramadan.
‘’Dia pernah datang sekali malam hari mengantar kartu keluarga (KK) pada bulan Ramadan. Tapi saya tidak tanya nama karena mau cepat-cepat salat,’’ terangnya. Ketika ditanya nama-nama tertera di atas KK tersebut, Asril juga mengaku tidak sempat membacanya. Dirinya juga tidak tahu di mana KK itu saat ini.
‘‘Drama’’ penyergapan juga diketahui Agus (34) yang tinggal tidak jauh dari lokasi penangkapan. Dirinya bercerita, saat suara tembakan polisi, dirinya sedang berada di dekat lokasi kejadian. Ia ikut melihat salah satu terduga teroris mencoba lari dari belakang rumah.
Tidak sampai 50 meter dari pintu belakang rumah itu, terduga dapat diamankan polisi. Dua lainnya juga mencoba lari, tapi dengan cepat diamankan polisi di sawah yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah kontrakan tersebut.
‘’Satu orang ditangkap sekitar 50 meter di belakang rumah, berdua ke arah sawah sekitar 100 meter dari rumah. Waktu suara tembakan itu mereka lari dari pintu belakang, semuanya ditangkap dan langsung dibawa pergi,’’ terangnya.
Terkait identitas pelaku, Agus berdasarkan cerita tetangganya, mereka bertiga bukanlah warga Airtiris. ‘’Yang hanya saya ketahui, satu dari Simpang Kubu, satu asal Rantau Berangin dan satu dari Aceh,’’ sebutnya.