Riset Kalung Eukaliptus, DPR Persilakan Lanjut asal Tak Pakai APBN

  • Bagikan

Dalam keterangan pers Senin lalu (6/7), Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufry menyebutkan bahwa pihaknya tidak pernah menyebut kalung eukaliptus sebagai kalung antivirus korona. Melainkan aromaterapi untuk membantu meredakan gangguan pernapasan.

Namun, pihaknya pun siap menghentikan penelitian tersebut jika tidak mendapat dukungan, khususnya dari Komisi IV DPR. ”Saya ingin sampaikan, khusus mengenai eukaliptus, kalau tidak didukung, ya saya hentikan,” kata Syahrul.

Meski demikian, Syahrul tetap berharap mendapat dukungan dari Komisi IV DPR. ”Kalau didukung, saya jalan terus,” sambungnya.

Menanggapi pernyataan Mentan, Ketua Komisi IV DPR Sudin tidak mempersoalkan Kementan untuk melanjutkan riset antivirus korona dengan tanaman eukaliptus. Hanya, tegas Sudin, pihaknya meminta urusan tersebut sebaiknya tidak menggunakan dana APBN.

”Selama tidak pakai APBN, silakan. Tapi, kalau pakai APBN, saya tidak mau. Apa jadinya nanti kalau gagal? Pak Menteri dan kami (komisi IV, Red) juga yang kena,” tegas Sudin.

Syahrul mengungkapkan, rencananya, hari ini (8/7) Kementan menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah pihak untuk meneliti manfaat eukaliptus. Termasuk dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan beberapa perguruan tinggi. Di antaranya, Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Indonesia (UI). ”Kami akan melanjutkan riset ini dan tidak menggunakan APBN,” tandas mantan gubernur Sulawesi Selatan itu.

Terkait kerja sama dengan Kementan itu, belum banyak komentar dari pihak UI. Dekan Fakultas Kedokteran UI Ari Fahrial Syam mengatakan, draf atau materi perjanjian kerja sama (PKS) sedang dibuat. ”Proposal penelitian sedang dibahas,” kata dokter spesialis penyakit dalam itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan