“Alangkah baiknya, pada saat pancaroba menuju new normal ini, Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle dan mengganti menterinya dengan tokoh yang berkompeten pada bidangnya. Akan lebih bagus lagi, Presiden Jokowi mengangkat menteri dari kalangan relawan yang membantunya saat Pilpres 2019 lalu, karena mereka sudah jelas pasti loyalitas dan militansinya," tambahnya.
Saiful Anam, mengungkapkan bahasa tubuh seperti gerakan jemari dan bola mata Pratikno saat menanggapi adanya reshuffle terlihat jika dirinya bingung dan terkesan menutupi sesuatu, atau kemungkinan keadaan yang sesungguhnya.
Lebih lanjut, Saiful Anam menambahkan apa yang disampaikan Pratikno seperti meluruskan bambu tua yang sudah bengkok. Perilaku orang yang tidak akan dapat berubah secara drastis. Ada pepatah mengatakan "kecil terajar ajar, dewasa terbawa-bawa dan tua tidak berubah".
"Selain itu kan selama ini Pratikno kurang terlihat fungsinya, dia tidak lebih hanya seperti staf Presiden, tidak banyak yang diberikan terkait problem kebangsaan."
Diketahui, kemarin, Mensesneg Pratikno mengatakan isu reshuffle kabinet saat ini sudah tidak relevan. Pratikno menyebut teguran keras Presiden Jokowi sudah direspons dengan kinerja positif menterinya.
"Jadi kalau progresnya bagus, ngapain di-reshuffle? Intinya begitu. Tentunya dengan progres yang bagus ini isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus. Tentu saja kalau bagus terus ya nggak ada isu, nggak relevan lagi reshuffle," ujar Pratikno yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/7/2020). (jpnn/fajar)