Pesan Sapardi Djoko Damono kepada Anak Sebelum Meninggal

  • Bagikan

“Biasa kan sarapan di rumah sakit, lalu dikasih teh hangat dan segala macam. Tapi makannya sudah sulit. Pas ditanya apa mau? Beliau bilang mau minum teh. Ibu sih yang ngasih. Minumnya juga cuma sedikit. Ditawarin yang lain-lain sudah nggak mau,” paparnya.

Bawuk bersyukur di detik-detik terakhir dia bisa menemani sang ayahanda meskipun pihak rumah sakit memberlakukan protokol kesehatan Covid-19. “Penunggu di rumah sakit kan terbatas ya dengan situasi seperti ini. Jadi bolak balik beberapa hari aja. Untungnya kemarin maksa untuk nemenin, dan saya ada di saat bapak meninggal,” paparnya.

Semasa hidupnya, Sapardi Djoko Damono melahirkan banyak sekali karya. Bukan hanya dalam bentuk puisi dan esai, tapi juga cerpen. Diantaranya adalah Lelaki Tua dan Laut, Mata Pisau, Perahu Kertas, Ayat Ayat Api, Pengarang Telah Mati, Membunuh Orang Gila, Mantra Orang Jawa, Fana Adalah Waktu dan yang lainnya. (jpc/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan