FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pengakuan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir terkait permintaan sejumlah petinggi partai politik agar kader mereka didudukkan sebagai komisaris BUMN menjadi perbincangan publik.
Seperti diketahui, saat ini sudah ada beberapa jabatan komisaris BUMN merupakan kader partai atau relawan pendukung pemerintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Ustaz Tengku Zulkarnain pun angkat bicara. Termasuk pengakuan Erick Thohir yang tidak dapat mengakomodir nama-nama yang diusulkan politisi PDIP Adian Napitupulu untuk menjabat di kursi komisaris BUMN.
"Erick DIMINTA bagi bagi KURSI empuk Komisaris dan Jabatan di BUMN…? Politik "dagang babi"…? Anchooor…!" tulis @ustadtengkuzul, Senin (20/7/2020).
Baca juga: Bela Gibran, Ferdinand Hutahaean Balas Sindiran Menohok Wasekjen MUI
Di unggahan lainnya, Tengku Zulkarnain juga menyebutkan jika BUMN merupakan milik rakyat. Karena itu, pengelolaannya harus dilakukan secara profesional.
"BUMN itu milik rakyat. Jika bangkrut rakyat juga yg merasakan. BUMN bukan milik kakek kalian. Tidak boleh seenaknya saja… Begitu kata Orang Medan…," tulisnya.
Sebelumnya, Kementerian (BUMN) telah menegaskan bahwa pengangkatan sejumlah direksi dan komisaris milenial di perusahaan BUMN didasari atas kapabilitas yang dimiliki.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, mayoritas penduduk Indonesia adalah anak muda. Jadi, sudah sewajarnya jika dunia birokrasi, khususnya di BUMN diisi oleh anak-anak muda yang memiliki kemampuan manajerial.
"Saya pikir jangan dikotomi, seakan-akan ini eksperimen atau ini sebuah kebijakan yang sekedar menghibur sekelompok orang, bukan itu. Kalau kita lihat penduduk Indonesia mayoritas ini anak mudah," ujar Erick dalam sesi wawancara yang diunggah dalam akun Instagramnya @erickthohir, Minggu (11/7/2020).
Kata dia, sejak awal dipercaya menjadi Menteri BUMN, dirinya berkeinginan keras untuk merekrut sejumlah milenial yang berkompeten untuk mengisi posisi strategis di kementeriannya. Targetnya sebanyak 50% milennial yang mengambil peran penting di BUMN.
Bahkan, dirinya membandingkan kementerian yang dipimpinnya dengan Astra Group. Kata Erick, di perusahan swasta tersebut ada 70%milenial yang mengisi posisi penting. (msn/fajar)