Sejumlah strategi disusun. Di antaranya, membentuk kepengurusan anak ranting dan PAC. Adi mengklaim, PDIP merupakan satu-satunya partai yang memiliki pengurus paling banyak di Surabaya. ”Tersebar di 1.400-an RW. Kami benar-benar fokus untuk melakukan konsolidasi ke bawah,” ucapnya.
Struktur pemenangan pemilu pun sudah berdiri. PDIP membentuk badan pemenangan pemilu (bappilu). Tugasnya berfokus memenangkan calon yang memperoleh rekomendasi DPP PDIP.
Strategi lain adalah memanfaatkan figur partai. Adi mengatakan, PDIP memiliki tokoh-tokoh besar. Salah satunya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dia optimistis Risma mampu mendulang suara besar. Menggaet pemilih Surabaya. Selain itu, peran anggota dewan sangat penting. Menurut Adi, dalam pileg lalu, seluruh dapil dikuasai PDIP. ”Calon PDIP jadi peraih suara terbanyak,” tegasnya.
Jauh-jauh hari, sebelum pandemi, tokoh-tokoh tersebut turun ke sejumlah wilayah. Mencari simpati dan dukungan. Selama korona merebak, intensitas bukannya menurun. Justru semakin tinggi. Program baksos dan pembagian sembako terus berjalan.
Lantas, kapan rekomendasi turun? Menurut Adi, rekomendasi merupakan kewenangan DPP PDIP. Dia yakin partai sudah menentukan pilihan. ”Tinggal menunggu momen yang tepat,” jelasnya. Meski rekomendasi turun pada detik-detik akhir menjelang pendaftaran pilwali, dia optimistis PDIP bakal menang. Pasalnya, mesin partai sudah solid. ”Kami terus bekerja. Tak pernah berhenti,” ujarnya. (JPC)