Ia sebelumnya mengaku mendukung salah satu bakal calon, namun begitu meminta surat rekomendasi dari DPP Golkar Jakarta maka dirinya langsung mengambil sikap sebagai prinsip partai yakni menjaga amanah dan Marwah surat deskresi tersebut.
“Tidak ada lagi tawar menawar. Ia berharap kepada DPD lain agar ikut menjaga prinsip surat dari DPP Golkar tersebut” ujarnya.
Silaturrahmi awalnya hanya sekadar ngopi-ngopi yang berlangsung santai tersebut akhirnya berbuah dukungan dari sejumlah DPD yang hadir. Mantan Wabup Soppeng tersebut lebih banyak bercerita tentang aktivitasnya sebagai Anggota Komisi III DPR RI serta menceritakan bagaimana berawal sehingg dirinya maju sebagai calon ketua DPD II Golkar.
Pada proses pembahasan itulah, sejumlah senior dari wanhat menanyai Supriansa tentang sikap dan pandangan dirinya sebagai kader Golkar yang baru dan kelak jika terpilih sebagai Ketua DPD I Golkar. Dari diskusi itu mereka akhirnya berkesimpulan bahwa deskresi DPP sudah tepat.
Bupati Bone yang juga ikut hadir menutup pertemuan tersebut memberi saran kepada Supriansa. “Saran Pak Supri, saya pribadi sangat mendukung. Termasuk kalau Pak Supri menjalin komunikasi pada yang lain. Ini penting demi Golkar ke depan dan menjaga amanah deskresi DPP Partai Golkar,” pesan Andi Fashar Padjalangi.
Musda Golkar rencananya akan berlangsung pada akhir Juli 2020. Namun demikian hingga saat ini, jadwal Musda tersebut belum keluar sebab izin dari kepolisian dan tim gugus covid-19 belum dikeluarkan.
Saat ini, Supriansa sendiri selain mendapat deskresi dari DPP Golkar juga telah mendapat lebih dari 30 persen dari jumlah yang menjadi syarat dari Panitia.