Paling banyak menyebabkan alergi pada anak dari produk rumahan, terutama yang tidak mencantumkan komposisinya.
Rutin Kontrol
Riwayat alergi makanan pada bayi dan anak tidak muncul usai makan banyak. Meski makan sedikit sekalipun, akan tetap menimbulkan alergi. Spesialis Anak, Dr Bahrul Fikri SpA PHD, menjelaskan, terkadang pada anak yang alergi, orang tua mengaku tidak memberi anaknya produk yang membuat penyakitnya kumat. Padahal, secara tidak langsung memberinya makanan olahan yang memiliki komposisi yang mengandung makanan yang membuatnya alergi. Misalnya alergi susu sapi, meski tidak meminum susu sapi, teetapi jika mengonsumsi makanan dengan kandungan susu sapi, tetap membuat anak terserang alergi.“Jadi memang harus hati-hati untuk anak yang memiliki riwayat alergi. Sebab, meski sedikit makanan yang membuatnya alergi bisa juga berdampak fatal," katanya.
Orang tua yang mengetahui kondisi itu pada anaknya, sebaiknya rutin dikontrol. “Jika membiarkan memakan pantangannya dan alergi terus muncul,bisa berdampak kematian,” tuturnya.
Maka dari itu sangat penting mengetahui komposisi produk yang akan diberikan ke anak dan bayi. “Hindari makanan tanpa berstandar BPOM,” jelasnya.
Spesialis Anak Siloam Hospitals Makassar, Dr dr Bob Wahyudin, SpAK, CIMI menambahkan, dari semua anak yang alergi terhadap susu, sekitar 80 persen akhirnya bisa teratasi alerginya tersebut. “Begitu pun dengan telur,” ucapnya. (sal/dni)