Akses Masuk Rumahnya Dibeton Pengusaha Warkop, Montir Bengkel Terpaksa Tinggal di Gubuk

  • Bagikan

Seluruh pakaian dan barang berharga lainnya masih berada di dalam rumahnya itu. Tak bisa lagi diambil karena telah dibeton.

Dikonfirmasi terpisah, H Rachmat juga sebaliknya mengklaim, tanah yang sementara dibangunkan beton adalah tanahnya. Bukan milik Hamzah.

Bahkan menyebut montir bengkel itu dianggap nakal karena semaunya menyerobot tanahnya, padahal sudah diberi kebijaksanaan diberikan akses jalan masuk ke rumahnya selama bertahun-tahun lamanya.

Awalnya, Rachmat membeli dan mulai tinggal di sana sejak tahun 2006 silam. Saat itu Daeng Lallo sudah menggunakan sebagian lahan yang ia beli itu sebagai jalan masuk ke rumahnya.

Namun, Rachmat berbaik hati dengan meminjamkan tanah seluas 1 meter untuk akses masuk ke rumah Daeng Lallo. Seiring dengan waktu berjalan, Rachmat menilai Lallo mulai bertindak nakal.

"Dia mengaku tanah itu tidak ada yang punya. Dulu (tahun 2006) itu ada jalan di belakang warkop saya ini. Itu akses masuk ke rumahnya Daeng Lallo. Tapi sengaja ditutup oleh keluarganya," katanya.

"Sejak 2013 mulai goyang (berselisih). Dia selalu bilang itu tidak ada yang punya. Dia juga pernah bangun kontrakan di rumahnya, tapi akses jalan masuk ke rumahnya pakai tanah saya," sambung pria berpeci ini.

Kini hubungan tetangga antara H Rachmat dan Hamzah Daeng Lallo mulai renggang. Aktivitas pembangunan lahan parkir milik Rachmat masih berlanjut.

Sementara Daeng Lallo dan istrinya pasrah rumahnya tak bisa dimasuki dari segala arah, akibat pembangunan beton oleh Rachmat.

Aparat setempat telah memediasi keduanya namun belum ada titik terang hingga saat ini. (ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan