Dia menyebutkan, sesama “tukang ledeng” harus bisa saling memberikan semangat satu sama lain. “Tukang ledeng itu tangguh, mampu menghadapi berbagai kesulitan, sehingga saya yakin dan percaya bahwa dengan bimbingan ibu Bupati, PDAM Luwu Utara akan pulih kembali seperti sediakala, sehingga pelayanan air bersih di Luwu Utara kembali normal,” ucapnya. Masih dia, apa yang menimpa Luwu Utara juga ikut dirasakan oleh seluruh daerah di Sulsel.
“Duka yang dirasakan PDAM Luwu Utara adalah duka bagi kami juga. Kami hadir di sini memberikan semangat kepada PDAM Lutra untuk untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat, kebutuhan yang tidak bisa digantikan dengan apa pun. Air ini tidak tergantikan. Untuk itu, tetap semangat, kami semua siap membantu PDAM Lutra, baik tenaga, maupun peralatan. Semoga Luwu Utara bisa kembali bangkit,” tandasya.
Sebelumnya, Direktur PDAM Lutra, Aris, melaporkan, sejak kejadian banjir bandang pada 13 Juli 2020 lalu, beberapa sarana vital PDAM Lutra mengalami kerusakan berat yang mengakibatkan 4.000-an pelanggan tidak terlayani air bersih. “Jaringan pipa transmisi dan jaringan pompa distribusi kami rusak, dan semua itu adalah alat vital PDAM. Akibatnya, dari 9.160 pelanggan, ada 4.000-an tidak mendapatkan air bersih, atau sekitar 50%,” papar Aris.
Kendati demikian, masalah tersebut tidak membuat PDAM Lutra hilang akal. Untuk melakukan penanganan cepat, PDAM mengerjakan kembali sumur intake yang sudah lima tahun tidak difungsikan. Hasilnya, sejak 17 Agustus 2020, PDAM Lutra sudah mengoperasikan air bersih kepada 1.000-an pelanggan, meski masih terbatas. “Jadi, pada 17 Agustus kemarin kita sudah operasikan dengan baik, cuma jam operasinya 4 – 6 jam per hari,” tandasnya. Pada kesempatan itu, PDAM Lutra juga menerima bantuan dari Bank BJB Cabang Makassar Great People bjb Peduli Covid-19 dan Bencana. (*/fajar)