Menurut Tommy, faktanya yang terjadi saat ini, bukan ekonomi yang tumbuh meroket hingga tujuh persen, tetapi jumlah utang yang terus meroket. "Bukan ekonomi tumbuh meroket 7% tapi utang yang meroket.
Katanya utang produktif? Tapi pertumbuhan ekonomi mangkrak di 5%. Utang produktif? Tapi nyatanya, realisasi belanja modal terhadap PDB tidak meningkat. Kecil ! Pertumbuhan ekonomi ditopang konsumsi rumah tangga sebesar 58 persen dari PDB," kicau @Tommy_Soeharto.
Tommy tercatat masih meluncurkan sejumlah kicauan lain berkaitan dengan perekonomian dan terkait utang, hingga Senin (24/8) pagi. Ia kembali membandingkan kondisi di era Soeharto dengan era Jokowi.
"Era Pak Harto, daya ungkit pertumbuhn ekonomi adalah dari sektor tradable (ekspor dan investasi). Kini pertumbuhan ekonomi, ditopang olh konsumsi RT, seiring bonus demografi dan pertumbuhan kelas menengah baru yang konsumtif. Sementara, produksi nasional menurun, akibatnya doyan impor," twit @Tommy_Soeharto.
Belakangan Erwin Kallo selaku kuasa hukum Hutomo Mandala Putra atau yang karib disapa Tommy Soeharto, angkat bicara. Dia menegaskan, akun tersebut bukan milik putra Soeharto, Tommy Soeharto.
Menurut Erwin, akun resmi Ketua Umum DPP Partai Berkarya itu adalah @hputrasoeharto. "Itu akun palsu dan sudah diumumkan hari ini (Senin) di akun resmi beliau, bahwa itu akun palsu. Akun resmi beliau masih yang dulu yaitu @hputrasoeharto silakan di cek," ujar Erwin saat dikonformasi jpnn.com, Senin siang.
Erwin kemudian menyampaikan harapan agar media lebih waspada terhadap keberadaan akun-akun palsu.