"Hanya saja hemat saya, penamaan konsep pendidikan militer tersebut kelihatan dan kedengaran menyeramkan. Dengan demikian, nama pendidikan militer hendaknya diganti namanya yang lebih menyentuh generasi milenial. Akhir-akhir ini, ada penolakan terhadap konsep pendidikan militer, apalagi dengan Wamil, dari elemen mahasiswa," tuturnya.
"Kelihatannya yang pas adalah Pendidikan Bela Negara, karena konsep ini telah memuat banyak hal atau materi tentang nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air," katanya melanjutkan.
Diketahui sebelumnya, Wamil atau Wajib Militer diterapkan di sejumlah negara di dunia. Bagi pria yang telah berumur 18 hingga 27 tahun diwajibkan belajar tentang pendidikan militer, pendidikan bela negara, patriotisme, dan nasionalisme. Namun di Indonesia belum dikenal adanya wajib militer. (ikbal/fajar)