"Jukir ini dibawahi sama kolektor. Jumlahnya tiga orang. Mereka ini lah yang memungut. Kami hanya menerima setiap
bulan," ungkapnya.
Lelaki yang akrab disapa Andi Aco itu didampingi Kasi Terminal dan Perparkiran, Dinas Perhubungan Gowa, Hendra Sijaya. Menurutnya, pengutan pada retribusi parkir memang tidak maksimal. Petugasnya sangat minim.
"Kalau saja dikelola Perusda mungkin bisa maksimal. Karena itu lebih profesional," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua II DPRD Gowa, Andi Tenri Indah, menduga, ada kebocoran pendapatan pada retribusi parkir. Perhitungannya, bahkan sampai pada angka sekitar
Rp 700 juta-an bahkan lebih.
"Retribusi parkiran ini memang sangat rawan sekali.
Bahkan, boleh dikatakan anggaran bocor. Banyak yang tidak disetorkan," katanya. (rdi/dir)