Militer Iran Unjuk Kekuatan di Laut Oman dan Samudra Hindia

  • Bagikan
EDITORS' NOTE: Reuters and other foreign media are subject to Iranian restrictions on leaving the office to report, film or take pictures in Tehran. A Nour missile is test fired off Iran's first domestically made destroyer, Jamaran, on the southern shores of Iran in the Persian Gulf March 9, 2010. A newly inaugurated Iranian destroyer test fired a surface-to-surface missile in the Gulf on Tuesday, Iran's Fars news agency reported. REUTERS/Ebrahim Noroozi/IIPA (IRAN - Tags: POLITICS MILITARY IMAGES OF THE DAY) - RTR2BF80

FAJAR.CO.ID, TEHERAN -- Iran meningkatkan aktivitas militernya di perairan lepas pantainya, setelah meningkatnya ketegangan dengan Washington, terutama sejak penarikan sepihak dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018.

Sejak itu, kawasan itu telah menyaksikan serangkaian serangan sabotase kapal tanker dan penyitaan, penembakan pesawat tak berawak, dan dugaan 'pelecehan' kapal perang AS oleh kapal perang Iran.

Angkatan bersenjata Iran sedang bersiap untuk meluncurkan tiga hari latihan militer di Laut Oman dan Samudra Hindia, Tasnim telah melaporkan, mengutip Laksamana Muda Habibollah Sayyari, perwira veteran Iran yang akan memimpin latihan tersebut.

Latihan dijuluki 'Zolfaqar-99', akan dimulai Kamis, dan melibatkan unit Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Pertahanan Udara, dan mencakup wilayah seluas sekitar 2 juta km persegi di perairan timur Selat Hormuz, Pantai Makran, Laut Oman dan Samudra Hindia bagian utara.

Menurut Sayyari, komponen angkatan laut akan mencakup penggunaan kapal, pesawat, dan kapal selam, termasuk kapal selam Fateh, yang pertama dari seri baru kapal selam semi berat buatan Iran.

Angkatan Darat akan mempraktikkan operasi ofensif dan defensif, termasuk operasi untuk menangkap pantai dan terlibat dalam 'konfrontasi yang menentukan' melawan musuh, dan operasi menggunakan pengintaian jarak jauh Simorgh dan menyerang drone.

“Keamanan di Asia Barat dan jalur air yang vital dan strategis membutuhkan pribumisasi keamanan, dan kerja sama yang konstruktif dari semua negara kawasan dan mencegah kehadiran asing di perairan kawasan,” kata Sayyari.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan