Tiba-tiba saja sang sopir itu menyalakan radio mobilnya, dan dari NPR News menyebutkan bahwa serangan terror ke WTC pelakunya adalah orang-orang yang beragama Islam. Langsung sesak nafas saya, kepala serasa diperas. Mata melihat ke depan seolah hampa semuanya.
“F…ck those Moslems”…demikian kata-kata cacian dan kutukan itu keluar dari mulut sang sopir mobil yang saya tumpangi.
Mungkin saja dia tidak tahu kalau saya adalah Muslim. Maklum kalau saya tidak memakai songkok atau baju Arab, orang mengira kalau saya ini orang Mexico yang pesek…hehe.
Saya hanya terdiam sambil mengurut dada. Sakit hati mendengarkan cacian, kutukan dengan kata-kata kotor terhadap agama ini. Tapi sadar juga bahwa orang itu tidak tahu apa itu Islam. Dan saya yakin dia baik karena mau mengantar saya hingga ke depan rumah.
I don’t believe it!
Saya kebetulan bertetangga dengan sepasang suami, senior citizen (lansia), warga negara Amerika keturunan Irlandia. Keduanya sangat ramah dan bersahabat. Bahkan tidak jarang datang mengetuk pintu untuk sekedar menanyakan keadaan kita.
Begitu saya turun dari mobil tadi, tetangga itu mendatangi saya menangis dan mengatakan: “I don’t believe this. I don’t believe it”. (Saya tidak percaya ini. Saya tidak mempercayainya”.
Saya berpura-pura tidak faham apa yang dia maksud. Tapi dia menyambung lagi, dengan bertanya kepada saya: “but you are a Muslim right?” (Kamu Muslim kan?).
Saya hanya mengangguk. Lalu dia menyambung: “If the Muslims are like you, I don’t think they will do this”. (Kalau Muslim itu seperti kamu, tidak mungkin mereka akan lakukan ini).