Heboh Pasukan Khusus BIN, Bamsoet Angkat Bicara

  • Bagikan

Seharusnya, kata Bamsoet, bangsa ini bangga memiliki putra-putri dengan kemahiran yang tidak kalah dengan kemampuan badan-badan intelijen dunia yang mempunyai tim taktis yang memang sewaktu-waktu apabila diperlukan, mereka para taruna-taruni jebolan STIN tersebut siap dipergunakan di dalam operasi khusus oleh Kementerian Pertahanan RI, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sesuai dengan amanat UU.

"Bagi saya, intelijen yang mumpuni, selain menjadi mata dan telinga negara serta mahir dalam menganalisa informasi juga harus terampil melakukan penyusupan, penyamaran, propaganda, agitasi, provokasi, menggelar operasi rahasia dan mampu melakukan pertempuran baik perorangan sebagai pertahanan diri maupun sebagai team atau kelompok untuk melumpuhkan musuh di medan yang rumit dan sulit," tuturnya.

Demo ketangkasan yang ditunjukan para taruna-taruni STIN itu menurutnya sangat membanggakan. Sekaligus, hal itu menunjukan bahwa SDM intelijen Indonesia tidak kalah dengan kehebatan 10 intelijen terbaik dunia seperti CIA (Amerika) M16 (Inggris), GRU (Rusia), DGSE (Prancis), ISI (Pakistan), BND (Jerman), Mossad (Israel), R&AW (India), ASIS (Australia), CSIS (Kanada) dan badan intelijen dunia lainnya.

Keterampilan beladiri, menjinakkan bom, membebaskan sandera, keahlian cyber dan bertempur merupakan hal yang harus dikuasai seorang intelijen dalam pekerjaannya menjaga keamanan bangsa dan negara.

Termasuk keterampilan dalam melumpuhkan musuh dan interogasi. Bahkan, katanya, CIA kerap melakukan berbagai eksperimen kontrol-pikiran untuk mengeksplorasi memori otak, pura-pura berkepribadian ganda (banci), hingga kemampuan menggunakan dan menjinakan senjata biologis.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan