Dari rekaman pembicaraan Yosina dengan pihak dokter, jelas mereka diarahkan datang ke klinik untuk berobat.
"Tidak usah pakai telepon pak, jangan telpon pak. Langsung ke sana (klinik) saja pagi-pagi, depan Carrefour, Apotek Perintis," kata seorang perawat.
Pihak RS berdalih, dokter mengaku masih memiliki pasien lain yang harus dioperasi. Otomatis, Imanuel tak bisa mendapat pelayanan.
"Tidak bisa, dia (dokter) habis praktek langsung operasi. Dia sekarang operasi di ruangan operasi, dua operasi ini hari dia punya pasien," tambah perawat.
"Lebih cepat kalau langsung ke praktek pak, kalau di sini tidak ada waktunya," sambung perawat ini di hadapan orang tua Imanuel.
Berbekal surat rujukan dari rumah sakit yang ada di Kepulauan Aru, Maluku, ternyata ditolak dan tak bisa mendapat pengobatan medis dari ternama ini.
Dengan segala alasan penolakan, akhirnya orang tua bocah berusia tujuh tahun ini terpaksa dibawa ke klinik dengan menanggung biaya lebih mahal.
Kini, Imanuel masih dirawat oleh Yosina Waite dan Simon Parjala. Ibu dan ayah kandungnya entah di mana. Keduanya pergi meninggalkan Imanuel tanpa alasan jelas.
Dikonfirmasi terpisah, pihak RS Wahidin Sudirohusodo mengaku masih berkoordinasi dengan seluruh jajarannya terkait pelayanannya itu.
Pihaknya masih butuh beberapa hari untuk membuat klarifikasi terkait hal tersebut. "Saya juga sudah ditelepon soal ini tadi. Tapi untuk mengkonfirmasi berita ini, saya perlu bertanya juga ke yang terkait," kata Humas RS Wahidin Sudirohusodo, Aulia. (Ishak/fajar)