FAJAR.CO.ID-- Demo Tolak Omnibus Law pecah di berbagai provinsi. Di Jakarta sendiri, fasilitas umum juga turut dirusak.
Para pendemo yang mayoritas mahasiswa dan siswa itu mendapat dukungan dari aktris Hannah Al Rashid. Dia meminta pendemo saling jaga agar tidak disusupi provokator.
Dia juga mengeluarkan pernyataan yang sempat memantik reaksi followersnya. Karena dia menyebut untuk tidak terlalu peduli dengan halte bus yang ikut rusak, sebab pada saat bersamaan banyak kekerasan juga dialami pendemo.
“Who gives a shit about a damn bus halte when people are being brutalised on the streets. Thoughts and prayers out to everyone protesting back home. Hati-hati dan jaga diri, please look for each other,” tulisnya, Jumat (9/10/2020).
Dia juga mendoakan agar pendemo yang ditahan bisa segera pulang. “Doa untuk semua teman-teman yang turun ke jalan, untuk yang ditahan, untuk yang belum pulang, we are with you. Jaga diri, please,” ungkapnya.
Hannah pun kembali menekankan soal pentingnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dengan membuat tagar #sahkanRUUPKS dan #BatalkanOmnibusLaw.
Dia memang sejak lama mengimbau pemerintah mengedepankan RUU ini, namun apa daya RUU Cipta Kerja yang lebih dulu disahkan.
Ada yang mendukung pernyataan Hanna, salah satunya dari musisi Kartika Jahja.
“Bila kita resah soal pos polisi dan halte yang rusak tapi nyaman-nyaman saja soal jutaan hidup yang rusak karena kekerasan seksual yang pelakunya bebas berkeliaran, soal lahan dan sumber air yang direbut korporasi, soal buruh yang dipekerjakan dengan upah semurah-murahnya, maka kita perlu mempertanyakan hati dan akal kita. Kalau kita hanya protes pada pelanggaran kelas pekerja, tapi diam pada kejahatan kerah putih, maka kita bagian dari masalah,” komen Kartika.