Saham ANTM Akan Jadi Primadona

  • Bagikan
CEO Mining Industry Indonesia (MIND ID), Orias Petrus Moedak/Ricardo/jpnn.com

CEO Mining Industry Indonesia (MIND ID), Orias Petrus Moedak mengatakan perusahaan konsorsium yang akan dibangun ini nantinya akan membantu membangun industri yang mencakup produksi bahan kimia dan mineral yang digunakan dalam produksi baterai serta produksi dan daur ulang baterai.

Orias menjelaskan, MIND ID saat ini fokus mempersiapkan kerja sama konkret untuk pembangunan ini. “Kami sedang menyiapkan rencana kerja sama konkret agar proyek pemanfaatan nikel bisa segera dimulai untuk memproduksi baterai,” kata Orias seperti dikutip dari Reuters.

Cadangan nikel Indonesia saat ini mencapai angka 21 juta ton. Posisi reserves itu menjadi yang tertinggi secara global. Tidak mengherankan jika Indonesia selama ini dikenal sebagai produsen sekaligus eksportir nikel, bahan baku utama EV Battery. Sebagai bahan baku utama EV baterry, nikel Indonesia menguasai ekspor dan produksi terbesar dunia hingga 27% dari kebutuhan pasar global.

Kepemilikan hampir seperempat cadangan nikel dunia itu menjadi kunci utama untuk mengembangkan mobil listrik ataupun baterai. Makanya, Indonesia berusaha memanfaatkan melimpahnya kekayaan nikel tersebut untuk membangun pabrik baterai di dalam negeri. Penguasaan cadangan nikel Indonesia oleh MIND ID sendiri saat ini mencapai 30,4 persen. Angka tersebut berasal dari kepemilikan di PT Aneka Tambang Tbk. dan PT Vale Indonesia Tbk.

Sebagai bukti keseriusan mengelola potensi luar biasa ini, Indonesia sejak Januari 2020 memutuskan melarang ekspor bijih nikel. Larangan itu menjadi bagian penting dari hilirisasi mineral dan batu bara (minerba), serta kewajiban membangun pabrik pemurnian alias smelter.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan