Pasalnya, keinginan Karin itu ternyata tidak klop dengan kemauan Donwori. Donwori kekeh tak mau menceraikan Karin.
Sebenarnya masalah-masalah yang sering menimbulkan pertengkaran adalah hal-hal klasik. Misalnya, soal anak atau pekerjaan sehari-hari.
“Dia (Donwori, Red) lebih memilih main game online ketimbang ngemong anake. Padahal, kerjaanku akeh. Sekali-sekali yo kepingin suami mbantu urusan omah,” curhat Karin.
Dasarnya sudah maniak game, disenggol sedikit saja Donwori sudah emosi. Apalagi kalau kalah, malah makin muntab amarahnya.
“Dulu kalau disenggol saat ngegame, biasa saja. Dia nggak sampai marah-marah kayak sekarang. Baru ketahuan setelah nikah ini, sudah punya anak nggak malah pengertian,” kata Karin dengan nada jengkel.
Rasa sungkan juga tidak ada dalam diri Donwori. Tinggal bersama mertua malah membuatnya bertindak semaunya sendiri. “Ibu saya nggak berani ngingatkan, karena nggak enakan. Takut menantunya tersinggung,” jelasnya.
Dalam posisi serba salah itu, Karin meminta pertimbangan pada kedua orang tuanya untuk meminta solusi terbaik. Pada akhirnya, perceraianlah menjadi jalan terbaik di antara keduanya.
“Sudah nggak bisa lagi dipertahankan kalau punya suami nggak ada rasa tanggung jawab seperti itu,” pungkasnya. (RadarSurabaya)