Lanjutnya, bahwa jalan ini akan selevel dengan jalan utama di Ibu Kota Negara, yakni jalan Sudirman-Thamrin.
Ia juga mengharapkan bahwa target pengerjaan dalam 70 hari dapat dilakukan, walaupun mungkin dalam perjalannanya akan muncul kendala di tengah masa pandemi ini. Jika masih ada yang belum selesai, maka kontrak dapat diadendumkan untuk menjaga kualitas pengerjaan.
"Saya berharap pekerjaan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun dan Makassar ini betul-betul menjadi kota yang nyaman," harapnya.
Penjabat Wali Kota Makassar, Prof. Rudy Djamaluddin, hadir rencana pengerjaan jalan ini, karena motivasi dari gubernur. Jalan ini akan mendorong perekonomian.
"Ini mendorong perekonomian, bagaimana menghadirkan ikon, daya tarik pariwisata dan investasi dan ini yang dikuatkan hadir kota yang baik dan nyaman," ujarnya.
Selanjutnya akan dilanjutkan kembali pembangunannya, dan untuk tahap dua direncanakan alokasi anggaran Rp250 milyar untuk bisa menutaskan jalan hingga akhir tahun depan.
Sedangkan, Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo, menyatakan dukungan DPRD Kota Makassar dalam pembangunan ini.
"Pada prinsipnya DPRD mensupport program yang untuk kepentigan masyarakat Makassar dan ini menjadi tempat baru dan contoh kota-kota besar di Indonesia. Saya harap bulan 12 ini bisa jadi," harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Nindya Karya, Haedar A. Karim menyatakan waktu pengerjaan relatif pendek. Ia berharap dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan, termasuk di bidang perizinan. Sehingga ini dapat menjadi ikon kota.