Karikatur Nabi jadi Sumber Polemik, Gus Nadir: Kita Kena Jebakan Provokasi Recehan

  • Bagikan

Dengan pemahaman di atas, lanjutnya menjelaskan, begitu muncul heboh karikatur yang diklaim objeknya sebagai Nabi Muhammad, tegas ia katakan bahwa itu bohong atau sebenarnya tidak ada itu karikatur Nabi.

Kenapa? Karena objek konkretnya yaitu wajah Nabi tidak diketahui secara umum. Gambar Nabi tidak ada di publik. Kalau dilihat apa yang diklaim sebagai karikatur Nabi itu ternyata objeknya yang pakai sorban, berkumis dan berjenggot seperti orang Arab pada umumnya. Lantas diberi label 'Mahomet' atau 'Muhammad'.

"Pembuat karikatur dan kita semua, tidak ada yang tahu wajah konkret Nabi Muhammad. Itu sebabnya karikatur tersebut hanya dibuat berdasarkan imajinasi kolektif tentang sosok orang Arab. Dan jelas itu bukan wajah Nabi. Itu cuma wajah kebanyakan orang Arab. Tak ada ciri khas sosok Nabi yang kita ketahui lewat berbagai riwayat Hadits," terangnya.

"Nah, kenapa larut dalam permainan imajinasi mereka? Provokasi recehan mereka malah kita tangkap. Kita kena jebakan. Kita emosi. Dan terjadilah tragedi pembunuhan itu yang semakin membuat citra Islam menjadi jelek: seolah Islam sebagai agama kekerasan. Kita memberikan apa yang mereka ingin citrakan lewat karikatur tersebut. Mereka menang. Kita kalah masuk jebakan mereka. Padahal kalau kita merespon dengan bilang: “itu bukan karikatur Nabi Muhammad karena objeknya tidak dikenali secara konkret”, maka urusan akan selesai. Niat mereka hendak mengolok-olok menjadi berantakan. Kita tidak kena provokasi recehan. Karikatur mereka gagal lewat definisi karikatur itu sendiri," urai Gus Nadir.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan