PMDN Meningkat, Realisasi Investasi Triwulan III Tahun 2020 Tembus Rp3,8 Triliun

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMDPTSP) Sulawesi Selatan kembali mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang triwulan III atau periode Juli hingga September 2020 tercatat sebesar Rp. 3,8 triliun.

Dengan sebaran PMA sebesar Rp1,053 triliun dan PMDN sebesar Rp2,827 triliun. Sedangkan realisasi investasi secara kumulatif sepanjang periode Januari sampai September tahun 2020 mencapai 8,604 triliun dengan PMA Rp2,103 triliun dan PMDN sebesar Rp6,501 triliun atau sekitar 123 persen dari target RPJMD Sulsel 2020 yakni 7 triliun.

Kepala DPMPTSP Sulsel, Jayadi Nas mengatakan pada triwulan III PMDN justru mengalami peningkatan, meskipun dengan kondisi pandemi saat ini.

"PMDN kita ini semakin besar karena usaha lokal kini lebih berkembang dan kalau PMA saya kira investor masih berfikir dengan kondisi pandemi ini," ucap Jayadi, Rabu (4/11/2020).

Kendati kondisi yang belum membaik, Jayadi menjelaskan terdapat beberapa faktor dan langkah kongkrit yang dilakukan seperti DPMDPTSP terus melakukan pengawalan investasi serta memfasilitasi berbagai hambatan yang dihadapi perusahaan.

Selain itu, adanya pandemi tak menghalangi DPMDPTSP khususnya bidang pengendalian pelaksanaan penanaman modal untuk tetap Latif dan responsif menjalankan tugas dan fungsinya.

"Kami juga menguatkan di sisi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk teknisnya supaya bisa mengawal, membina dna memfasilitasi pelaku usaha di daerahnya masing-masing," jelasnya.

Kemudahan dan kecepatan perizinan, kata dia, juga gencar dilakukan. Tenu hal itu merujuk pada komitmen DPMPTSP dan Pemerintah Provinsi Sulsel terkait bersih dan ramah melayani.

Lebih jauh, Pjs Bupati Luwu Timur ini menyebut terdapat 6 sektor usaha yang memiliki nilai realisasi terbesar di triwulan III tahun 2020 (PMDN dan PMA) yakni pertama sektor industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, optik dan jam, peralatan listrik. Kedua, sektor industri barang dari kulit dan alas kaki. Ketiga, sektor industri karet dan plastik.

"Keempat itu sektor industri kayu, kelima sektor industri kertas dan percetakan dan terakhir sektor industri lainnya," bebernya.

Terkait sektor industri kertas dan percetakan, lanjut Jayadi, terjadi peningkatan realisasi lantaran tingginya potensi politik di Sulsel seperti penggunaan kertas dan pencetakan baliho.

"Jelas ini ada kaitannya dengan politik kita, dan justru dengan realisasinya yang tinggi, jelas memberi wadah untuk saudara-saudara kita yang mungkin kena PHK atau dirumahkan," tutur Jayadi.

Sementara saya dikonfirmasi terkait target triwulan ke IV, dirinya mengaku akan semaksimal mungkin untuk meningkatkan realisasi penanaman modal di Sulsel, walaupun pada triwulan III sudah mencapai 123 persen atau melampaui target RPJMD 2020.

"Harapan kami di triwulan IV capaian realisasi lebih tinggi karena proyek besar Sulsel seperti Bandara Sultan Hasanuddin, New Port, Twin Tower, mulai memasuki tahap konstruksi saat ini," tutupnya. (Anti/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan